Matematika Tuhan
Amatlah sukar memahami rezeki dengan otak kiri. Yah, ditilik dari sisi manapun, semuanya tampak serba tak masuk akal.
- Coba hitung satu per satu, berapa pengeluaran Anda setiap bulannya.
- Coba hitung juga, berapa pendapatan Anda setiap bulannya.
- Apakah pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan?
- Dan cara hidup seperti ini bisa saja sudah berlangsung lama.
- Begitulah, rezeki itu memang tidak masuk akal. Dan kalau Anda mau membuka mata lebih lebar lagi, Anda akan tersadar, Tuhan itu memang Maha Mencukupkan.
- Bukankah Dia yang telah menghadirkan kita ke muka bumi ini? Pastilah Dia akan bertanggung jawab untuk mencukupkan rezeki kita. Asalkan kita mau ikhtiar dan yakin. Right?
- Memang, soal rezeki, sampai kapanpun matematika manusia tidak bakal sanggup menyamai matematika Tuhan. Right?
- Namun demikian, dengan otak kanan, mudah-mudahan sedikit-banyak Anda dapat memahami matematika Tuhan dan memanfaatkannya.
Ketidakpastian
Di satu sisi, rezeki, jodoh, dan maut itu adalah sesuatu yang pasti. Yah, pasti terjadi! Di sisi lainnya, itu semua serba tidak pasti: berapanya, siapanya, di mananya, kapannya, dan bagaimananya. Jadi, lebih besar unsur tidak pastinya ketimbang unsur pastinya. Nah, dengan pola pikir lateral, orang yang kuat otak kanannya mampu menyikapi ketidakpastian, perubahan, dan risiko. Maka jadilah mereka penemu dan pemimpin.
Oya, masih ingat kejadian George W. Bush yang dilempari sepatu oleh seorang wartawan? Seorang pemimpin memang harus menyikapi ketidakpastian, mulai dari lemparan sepatu sampai lemparan dinamit. Terlepas dari semua itu, salah satu kelebihan bisnis jaringan adalah seluruh member dilatih oleh Support System untuk menjadi pemimpin.
Sebaliknya, dengan pola pikir liniernya, orang yang kuat otak kirinya tidak mampu menyikapi ketidakpastian, perubahan, dan resiko. Maka jadilah mereka pengikut dan bawahan. Apa yang mereka inginkan hanyalah kepastian. Menurut mereka, biarlah sedikit, asal pasti. Akhirnya, itulah yang mereka dapatkan! Yah, serba pasti semua! Pasti kecil gajinya, pasti terbatas pengaruhnya, pasti sedikit pengalamannya, pasti begitu-begitu saja hidupnya. Namun begitu, pengikut atau bawahan itu tetaplah penting. Tanpa bawahan, apa berani Anda keluar dari rumah? Hehehe!
Nah, pada sesi selanjutnya, insya Allah kita akan membahas lebih jauh mengenai Golongan Kanan.