Menghasilkan, Disukai, Mudah

Piliha Mana?

Dalam kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan pada beberapa pilihan. Jika mengenai studi, maka pilihannya bisa “luar negeri atau dalam negeri”, “kampus unggulan atau kampus dekat rumah”, “negeri atau swasta”. Nah, setelah memilih, maka Kita tidak semudah itu mendapatkannya. Ada tes masuk ke perguruan tinggi yang harus dilewati. Kalau lulus, sangat menyenangkan karena kita mendapatkan apa yang diinginkan. Kalau tidak lulus? Mulai deh memikirkan pilihan lain lagi hingga harus mengeluarkan pilihan terakhir (karena terpaksa).

Saya percaya, “tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini”. Apapun yang dipilih, tentu itu sudah keputusan Allah SWT. Meski pilihan terakhir, kita masih bisa kok meraih kesuksesan. Kehidupan kita akan terus berlanjut.

Belajar dari salah satu guru saya, Tung Desem Waringin, menjelaskan mengenai pilihan dalam hidup kita. Kali ini fokusnya dalam pekerjaan atau bisnis. Dalam memilih pekerjaan ataupun bisnis, apa yang menjadi “patokan” Anda? Maksud saya, apakah dalam memilih pekerjaan / bisnis, Anda melihat dari sisi gaji, kemudahan, disukai, atau yang menghasilkan?

Menurut Pak Tung, rata-rata orang akan memilih pekerjaan / bisnis yang paling mudah, meski sebenarnya tidak disukai atau tidak menghasilkan. Contohnya: Ketika orang lulus kuliah atau lulus sekolah, pertama kali dia akan melamar ke beberapa perusahaan. Setelah diterima, pekarjaan apapun yang diterima, sering kali dia tekuni sampai dia mati, dipecat, atau pensiun dia tidak berubah pekerjaan.

Kenapa? Karena dia mencari yang mudah. Dalam hidup ini kalau kita cari yang mudah, Anda dapat yang mudah tapi belum tentu menghasilkan. Tapi kalau cari yang menghasilkan dan yang Anda suka, mendadak hidup Anda akhirnya jadi mudah.

Beginilah konsepnya, Menghasilkan dan Disukai Mudah. Apakah mungkin? Saya berpikir, bahwa sesuatu yang menghasilkan seringkali tidak disukai dan tidak mudah. Saya pun sadar, semua itu butuh proses. Sebungkus mie instant pun harus melewati proses perebusan sebelum bisa dinikmati, tidak hanya sekedar membuka bungkusnya.

Jadi, nomor 1 didalam memilih pekerjaan / bisnis ini adalah goal. Goal yang kita inginkan seperti apa? Goal keuangan, goal kesehatan, goal waktu, goal relationship, goal intelektual kita, mental kita dan kemudian kita sadari goal – goal tadi kira – kira butuh uang berapa? Butuh biaya berapa? Dari situ bisa dihitung kita butuh uang sekian pada umur sekian.

Dari situ baru kita cari: Bisnis atau Pekerjaan apa yang bisa menghasilkan ke arah sana dalam waktu yang seperti saya inginkan. Bisnis tadi bisa jadi banyak sekali, setelah ditulis, baru kita pilih: Mana yang kita suka. Kita harus memilih yang kita suka, karena kalau kita tidak suka, tidak bisa jalan.

Coba bayangkan: “Apakah Valentino Rossi bisa sukses seperti hari ini, tapi ternyata sebetulnya dia tidak suka balapan motor?” Tidak mungkin.”Apakah Michael Jackson tidak suka nyanyi, tidak suka menari, lantas menjadi Raja Pop Dunia?”. Tidak mungkin. Nah kita cari yang kita suka.

“Boleh tidak: yang menghasilkan tapi kita tidak suka?”.

Jawabnya: “Boleh” dengan syarat: secepat mungkin kita delegasikan.

Cari yang Anda suka, tapi menghasilkan, menghasilkan suka. Kemudian dari yang menghasilkan dan Anda suka, baru pilih mana yang mudah dicapai.

Posted in Bisnis, Motivasi and tagged , , , , .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *