Semakin hari semakin banyak orang-orang yang bergelut pada dunia investasi. Baik itu investasi dalam bidang properti, reksadana, saham, maupun emas. Di tengah-tengah ekonomi Indonesia yang tidak stabil, berembus kabar mengenai sebuah ‘keuntungan’ yang akan di hasilkan saat berinvestasi bukanlah sebuah keuntungan kecil yang menjadi penyebab mengapa wawasan masyarakat terbuka pada instrument invetasi ini .
Jumlah investor yang semakin bertambah seiring waktu berjalan, khususnya di Indonesia, membuat dunia investasi kini tidak lagi diisi oleh orang-orang yang cukup umur saja, tetapi juga sudah banyak para kaum muda yang mulai berinvestasi. Hal ini pun didukung dengan maraknya reksadana yang dijual secara online dengan harga mulai dari
Rp100.000.
Sebagai seorang investor pemula, ada baiknya menyimak dulu teknik-teknik jitu yang bisa dipergunakan untuk melipatgandakan modal untuk di investasikan. Teknik ini saya pelajari dari blog Laruno.
1. Menguasai Ilmu Investasi
Untuk mengembangkan dan memaksimalkan aset yang diinvestasikan, penting rasanya menguasai ilmu investasi secara mendalam. Dengan demikian, Anda tahu kapan harus keep investasi, kapan harus menjual, dan kapan harus membeli. Hasilnya, keuntungan yang diperoleh juga lebih maksimal. Anda bisa mendapatkan panduan mengenai investasi, misalnya reksadana, di internet. Sangat banyak tersedia di sana.
2. Mengetahui Berbagai Macam Resiko
Memahami tingkat risiko harus dilakukan di awal sebelum investasi diputuskan. Sesuaikan apa yang diinvetasikan dengan karakteristik diri sendiri. Hal ini bisa Anda ketahui bila ingin membuka reksadana. Apabila Anda suka pada fluktuasi harga, Anda cocok bergabung pada jenis investasi saham. Sementara Anda yang lebih suka berada di jalur aman, sebaiknya bergabung pada investasi deposito saja.
Profil resiko juga biasanya tergantung dari umur seseorang. Jika Anda masih muda (di bawah 30 tahun) dan masih bekerja, Anda bisa memilih investasi dengan return hingga lebih dari 50%.
3. Jenis Investasi
Tidak selamanya investasi itu menguntungkan. Ada saatnya kita nanti juga akan mengalami kerugian akibat keadaan ekonomi yang tidak turut stabil. Sebelum menempatkan dana di instrumen, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis investasi seperti apa yang Anda butuhkan. Adanya spesifikasi pada investasi dapat membuat Anda lebih fokus untuk mengelola investasi yang dimiliki.
4. Jangka Waktu Investasi
Tentukan juga berapa lama anda akan berinvestasi pada instrumen investasi yang bersangkutan. Apakah dalam jangka waktu pendek, menengah, atau jangka panjang? Jangka waktu untuk investasi jangka pendek adalah 1 – 3 tahun, jangka menengah kurang dari 5 tahun, dan jangka panjang lebih dari 10 tahun.
Namun, bila bertransaksi di reksadana saham, profit biasanya sangat tinggi meski dalam jangka pendek (dibawah 6 bulan). Sehingga menurut saya, tidak mengapa untuk melakukan aksi ambil untung.
5. Memantau Laju Pergerakan Investasi
Rajinlah memantau aset yang diinvestasikan untuk mengetahui bagaimana pergerakannya dari hari ke hari. Agar hasil pantauan lebih akurat, ada baiknya kuasai ilmu dalam berinvestasi lebih dulu. Apabila Anda berhasil menguasai ilmunya secara detail, dijamin apa yang diinvestasikan akan berbuah manis di kemudian hari.
Mulailah untuk melirik instrumen investasi sedini mungkin. Semakin cepat Anda mulai melakukan investasi, semakin besar pula keuntungan yang akan Anda nikmati.