Ketika Konsep Keseimbangan Direvisi…
Konsep keseimbangan memang memiliki daya pukau tersendiri. Walhasil, konsep keseimbangan otak kiri dan otak kanan berhasil menghipnotis kita. Padahal bukan keseimbangan mentah-mentah seperti itu yang disarankan. Karena, kalau kita telaah lebih lanjut:
- Dimensi IQ itu banyak kaitannya dengan otak kiri. Lihat saja sifat-sifatnya satu per satu: kognitif, realistis, matematis, eksplisit, dan self-centric.
- Dimensi EQ itu banyak kaitannya dengan otak kanan. Di mana sifat-sifatnya: afektif, empati, luwes, implisit, adn other-centric. Itu juga yang saya tulis pada buku-buku sebelumnya.
- Riset di seantero jagat pun dengan sahih menyimpulkan, kesuksesan itu memerlukan peranan EQ sekitar 80 persen. Sedangkan IQ sekitar 20 persen.
- Dengan begitu, lagi-lagi disarankan agar Anda untuk dominan kanan. Bukan imbang kiri-kanan.
Sebelum Anda membanta saya, coba deh Anda amati dulu para direktur atau owner perusahaan besar:
- Mereka itu dominan kanan. Lebih visioner, lebih kreatif, lebih intuitif, lebih impulsif, berpikir holistik, empat ke semua pihak, dan memahami yang tersirat.
- Mereka kiri sekadar saja. Tidak terlalu memahami detil, tidak terlalu menguasai kalkulasi, dan tidak terlalu fokus.
- Terus, siapa yang mesti imbang kanan-kiri? Para manajer madya.
- Terus, siapa yang mesti dominan kiri? Para bawahan.
- Akhirnya semuanya saling melengkapi dan saling menyeimbangkan. Inilah konsep keseimbangan yang disarankan. Tolong jangan dibantah!
Ketika Golongan Kanan Menciptakan Keajaiban…
Jelas sudah, hanya dengan otak kanan:
- Anda dapat memercayai kekuatan Sepasang Bidadari dan keajaiban-keajaiban yang lain, serta memanfaatkannya.
- Anda dapat menemukan Pembeda Abadi di tengah berkecamuknya persaingan.
- Anda berani meninggalkan Simpul Pekerjaan dan mencoba Simpul Perdagangan.
- Anda berani berteriak, “Mau keluar dari kemiskinan? Tingkatkan pendapatan!” Kebalikannya, Golongan Kiri cuma berani berbisik, “Ketatkan pengeluaran”.
- Anda berani bersedekah sebelum memulai usaha atau dapat kerja.
- Anda dapat berbuat dua hal sekaligus (paralel), misal kerja sambil zikir.
- Anda dapat bershalawat di tengah kesibukan.
- Anda dapat bertawakkal di tengah kebuntuan.
- Anda dapat bersyukur tatkala ditimpa masalah. Justru disitulah tersimpan potensi rezeki, kesempatan ‘naik kelas’, dan hikmah berharga.
- Ringkas kata, dengan otak kanan, Anda dapat menciptakan keajaiban-keajaiban. Apakah itu dalam karier, bisnis, kehidupan, ibadah, pokoknya dalam apa pun!
– Bersambung –