7 KR – Golongan Kanan (Sesi 4)

Ketika Konsep Keseimbangan Direvisi…

Konsep keseimbangan memang memiliki daya pukau tersendiri. Walhasil, konsep keseimbangan otak kiri dan otak kanan berhasil menghipnotis kita. Padahal bukan keseimbangan mentah-mentah seperti itu yang disarankan. Karena, kalau kita telaah lebih lanjut:

  • Dimensi IQ itu banyak kaitannya dengan otak kiri. Lihat saja sifat-sifatnya satu per satu: kognitif, realistis, matematis, eksplisit, dan self-centric.
  • Dimensi EQ itu banyak kaitannya dengan otak kanan. Di mana sifat-sifatnya: afektif, empati, luwes, implisit, adn other-centric. Itu juga yang saya tulis pada buku-buku sebelumnya.
  • Riset di seantero jagat pun dengan sahih menyimpulkan, kesuksesan itu memerlukan peranan EQ sekitar 80 persen. Sedangkan IQ sekitar 20 persen.
  • Dengan begitu, lagi-lagi disarankan agar Anda untuk dominan kanan. Bukan imbang kiri-kanan.

Sebelum Anda membanta saya, coba deh Anda amati dulu para direktur atau owner perusahaan besar:

  • Mereka itu dominan kanan. Lebih visioner, lebih kreatif, lebih intuitif, lebih impulsif, berpikir holistik, empat ke semua pihak, dan memahami yang tersirat.
  • Mereka kiri sekadar saja. Tidak terlalu memahami detil, tidak terlalu menguasai kalkulasi, dan tidak terlalu fokus.
  • Terus, siapa yang mesti imbang kanan-kiri? Para manajer madya.
  • Terus, siapa yang mesti dominan kiri? Para bawahan.
  • Akhirnya semuanya saling melengkapi dan saling menyeimbangkan. Inilah konsep keseimbangan yang disarankan. Tolong jangan dibantah!

Ketika Golongan Kanan Menciptakan Keajaiban…

Jelas sudah, hanya dengan otak kanan:

  • Anda dapat memercayai kekuatan Sepasang Bidadari dan keajaiban-keajaiban yang lain, serta memanfaatkannya.
  • Anda dapat menemukan Pembeda Abadi di tengah berkecamuknya persaingan.
  • Anda berani meninggalkan Simpul Pekerjaan dan mencoba Simpul Perdagangan.
  • Anda berani berteriak, “Mau keluar dari kemiskinan? Tingkatkan pendapatan!” Kebalikannya, Golongan Kiri cuma berani berbisik, “Ketatkan pengeluaran”.
  • Anda berani bersedekah sebelum memulai usaha atau dapat kerja.
  • Anda dapat berbuat dua hal sekaligus (paralel), misal kerja sambil zikir.
  • Anda dapat bershalawat di tengah kesibukan.
  • Anda dapat bertawakkal di tengah kebuntuan.
  • Anda dapat bersyukur tatkala ditimpa masalah. Justru disitulah tersimpan potensi rezeki, kesempatan ‘naik kelas’, dan hikmah berharga.
  • Ringkas kata, dengan otak kanan, Anda dapat menciptakan keajaiban-keajaiban. Apakah itu dalam karier, bisnis, kehidupan, ibadah, pokoknya dalam apa pun!

– Bersambung –

Posted in Motivasi and tagged , , , , .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *