Bagi Anda yang akhir-akhir ini sering mendengar istilah “Brexit”, pasti sedang bertanya-tanya. Apa maksud
dari Brexit? Nah, tulisan kali ini akan membahas mengenai “Brexit”. Apa itu Brexit? Apa dampaknya bagi
Kita? Apa yang harus kita lakukan? Mari kita bahas.
“Brexit” adalah singkatan dari kata “British” dan “Exit”. Dari dua kata ini saja kita mungkin sudah bisa
menebak apa maksud dari “Brexit”. Ya, Brexit mengacu pada peluang keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Warga Inggris pun masih banyak yang tidak mengetahui secara pasti apa itu Brexit.
Beberapa tahun terakhir, banyak rakyat Inggris tidak menyukai keanggotaan di UE. Mereka berpikir karena
semakin banyaknya negara yang menjadi anggota, UE cenderung mengontrol semua aspek dari negara-
negara tersebut. Dari sinilah muncul wacana Inggris akan menjadi negara yang lebih baik tanpa terikat
aturan UE.
Pada pemilu tahun 2015, PM David Cameron menjanjikan bahwa pihaknya akan mengadakan referendum
untuk memutuskan apakah Inggris akan tetap tinggal di UE atau keluar. Namun, ternyata Cameron masih
berupaya untuk menghindari Brexit. Sehingga kemudian ia melakukan renegosiasi dengan UE. Karena
kesepakatan yang sulit didapat, akhirnya PM David Cameron memutuskan untuk melakukan referendum
tanggal 23 Juni 2016.
Nah, hasil yang referendum adalah 52% memilih meninggalkan UE dan 48% memilih bertahan. Dengan
England dan Wales memilih untuk keluar, sementara Skotlandia, Irlandia Utara memilih tetap bergabung.
Apa yang terjadi pasca hasil referendum?
Bagi Anda yang senang melihat pasar saham, maka saat itu, saham Asia, Eropa, dan Amerika anjlok tajam,
Tidak terkecuali IHSG. Rupiah pun melemah sangat tajam. Mata uang Poundsterling bahkan merosot
hingga level 1.32/dolar. merupakan level terendah dalam 31 tahun. Pasar saham berguncang, harga emas
menguat, dolar naik.
Apa dampaknya bagi Kita (Indonesia)?
Ekonom Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa dampak langsung dan jangka pendek jika referendum
dimenangkan pro Brexit, alias keluar dari Uni Eropa, tidak terasa bagi Indonesia. Saat ini saja, mata uang
Rupiah turut merasakan dampak dari Brexit, yaitu pelemahan yang tajam terhadap Dolar AS. Namun,
terhadap mata uang Pound, Rupiah bisa menguat.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa tidak
akan berdampak secara langsung bagi Indonesia.
Apa yang harus kita lakukan?
Pertanyaan ini sebenarnya lebih dapat dirasakan oleh trader atau investor. Para investor mungkin akan
menunda investasi di Inggris. Para trader bisa memanfaatkan dengan meraup untuk dari pergerakan mata
uang. Bagi yang sering berlibur ke luar negeri, pelemahan mata uang Poundsterling bisa dimanfaatkan
untuk berlibur ke Inggris. Saya rasa kita tidak usah cemas dengan hal ini.